Rabu, 26 Mei 2010

Bisnis yang berawal dari Hoby

Muda, pintar, kreatif, memiliki bisnis sendiri dan banyak uang, tentu impian banyak orang. Gara-gar a sering menyaksikan acara “Gemar Menggambar” yang ditayangkan di TVRI, diusia 29 nyaris memiliki semuanya. Dengan kemampuannya di bidang grafis dan animasi, ia menjadi pemain utamanya. Titik balik yang membuat nama Adit, menggebrak dunia animasi Internasional yaitu keyika dewan juri menobatkannya sebagai International Young Screen Entepreneur of the Year 2007. Ketika itu usianya baru 27, ia sudah berhasil mendirikan sekolah film HelloMotion dan memprakarsai festival film animasi HelloFest yang setiap tahunnya meraup 10 ribuan penonton muda diseantero Indonesia.

Kegemaran menggambar Adit sudah terlihat sejak ia masih duduk di SD Cor Jesu 1 Malang, Jawa Timur. Kegemarannya lalu disalurkan pula dengan mengirim gambar kepada Tini Sidin, tokoh legendaries yang mengasuh acara “Gemar Menggambar”. Saying, gambarnya tak pernah terpilih untuk ditayangkan.

Masuk kelas VI, Saat kelas VI ia rajin mengisi bukunya dengan berbagai gambar dan cerita. Ia menyulap buku putih bergaris itu menjadi majalah sekolah. Wahyu mulai menciptakan ilustrasi sederhana. Nama-nama tokoh dipelesetkan, dengan tetap mengambil inspirasi dari lingkungannya. Tokoh cerita Lima Sekawan dipelesetkan menjadi Enam Sekawan, mengacu pada jumlah kumpulan preman cilik di sekolahnya.

Hobi menggambar terus berlanjut sampai SMA. Bahkan, ketika Wahyu duduk di kelas I SMA, dinding sekolah pun dia gambari. ''Saya murid pertama yang diperbolehkan menggambari dinding,'' katanya mengenang. Karier sebagai animator diawali dengan menjadi komikus amatir. Ketika akan melanjutkan kuliah pun, ia dengan tegas memilih, “Ingin kuilah di tempat yang tidak ada matematikanya,” tandas anak keduapasangan Sanarto Santoso dan Tri Astuti.

Akhirnya Adit menuntu ilmu di Advanced Diploma of Interactive Multimedia-KvB Institute of Tech, Sydney, Australia, untuk mempelajari multimedia. Setiap liburan, Wahyu memilih pulang ke Indonesia untuk ikut magang. Kali pertama, ia magang di sebuah percetakan sablon di Malang selama dua bulan. ''Pemilik percetakan itu nggak pede lihat karyaku. Katanya terlalu high class,'' ucapnya.

Selepas kuliah dimulai sebagai creative designer & animator di Trans TV pada 2000-2002. Padahal, kalau mau, ia bisa saja bekerja di Australia. Apalagi, ia berhasil menjadi best student di KvB Institute of Tech. ''Tapi saya tidak betah hidup di Australia,'' katanya.

Lepas dari Trans TV, ia memilih bekerja freelance selama satu tahun. ''Saya bisa bekerja sebagai apa pun,'' ujarnya. Bisa menjadi sutradara, produser, animator, dan sebagainya. Proyek pertama yang ia tangani adalah klip video Padi berjudul Bayangkanlah. Klip itu memenangkan ''Best Video Clip of The Month'' Video Music Indonesia (2002) dan ''People Choice Award'' Video Music Indonesia 2002. Sejak saat itu, tawaran demi tawaran mengalir padanya.

Selanjutnya, bersama tujuh kawannya, ia membuat perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Sayang, usaha ini gagal. ''Kumpulan orang pintar tapi tak ada naluri bisnis,'' katanya. Wahyu lantas bergerak sendiri. Berbekal pinjaman bank sebesar Rp 400 juta, ia membangun lembaga kursus animasi. ''Ini bisnis yang stabil,'' kata peraih best animation Festival Animasi dan Komik Indonesia itu. ''Biar orang sekolah di Indonesia, tak harus di luar negeri,'' ia menambahkan. Sebelum membuat lembaga kursus, ia melakukan survei kecil-kecilan. Hasilnya, banyak orang menyatakan berminat bila ia membuat sebuah lebaga kursus animasi.

Tekadnya diwujudkan ketika ada pameran pendidikan di Semanggi Expo, Jakarta Selatan, ia membuka stan. ''Ada 41 orang yang berminat, ini menjadikan langkah awal bagi Adit mendirikan HelloMotion Inc, School of Animation and Cinema'' ujar finalis Short Film Festival, Tokyo, Jepang, tahun 2004 ini dimaksudkan agar ia dapat membuka franchise ke luar negeri.

Sekarang aset yang ia miliki untuk Hello; Motion, School of Animation and Cinema sebesar Rp 400 juta. Ia mampu meraup keuntungan 18% per tahun. Padahal, ketika awal berdiri, sekolah itu tak mendapatkan keuntungan, malah minus 11%. Tahun berikutnya minus 6%. Sampai kini, sudah ada sekitar 800-an siswa telah diluluskan. ''Itu masih kurang karena kami hanya punya satu kelas,'' katanya. Satu kelas diisi 10 siswa. Ada 20 instruktur yang andal di bidangnya.

Selain urusan resmi cari duit sehari-hari, Wahyu masih menyempatkan diri merealisasikan ide aneh lainnya. Yakni membentuk Kementerian Desain Republik Indonesia (KDRI --www.kdri.web.id). Tujuannya, ''Ingin mengubah Indonesia dengan cara saya sendiri,'' tuturnya. Di KDRI, struktur birokrasinya sederhana. Wahyu menjabat sebagai juru bicara kementerian. Sedangkan posisi menteri diduduki Mr. Gembol (panggilan masa kecil Wahyu yang ketika itu kepergok buang air di celana). Mr. Gembol itu juga merangkap sebagai kurir KDRI. Biarpun terkesan lucu, dalam sehari website KDRI setidaknya 1000 pengunjung. Disini, para volunteer dimana pun bisa mengirimkan desain karya mereka.

Menariknya tekad Adit mendirikan pendidikan animasi karena masih jauh dari Negara lainnya. Ia menilai, industry kreatif dan animasi sebetulnya bisa menjadi lahan subur bila ditekuni dengan baik. Apalagi didasri dengan hobi. Ia yakin, dengan mendirikan sekolah animasi, konten animasi lokal di televise dalam negeri bias bertambah dan industry animasi dapat lebih maju. Sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan.

Kini, HelloMotion yang memiliki misi menggalakkan budaya motion picture art mulai diperhitungkan di industry animasi Tanah Air.

Adit lebih banyak menggunakan pola getok tular. Awalnya memang sempat jorjoran, baik lewat iklan di berbagai media. Namun karena dirasa sudah cukup bagus citranya, maka belakangan lebih menggunakan lebih menggunakan pola tersebut. Kini, peraih berbagai penghargaan bergengsi ini tengah mengembangkan tim promosi dan pemasaran.

Ia sendiri tidak terlalu khawatir dengan persaingan di industry animasi. Karena daftar tunggu untuk pesrta kursus sekarang bias sebulan di Hello School. Adit juga tak letih menelurkan inovasi.



sumber : Rhenald Kasali, 2010, 'Wirausaha Muda Mandiri, ketika Anak Sekolahan Berbisnis', PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.





Bonita Tours And Travel

Bonita dalam bahasa Spanyol berarti wanita jelita. Nama tersebut begitu lekat dengan Jefri Van Novis, karena ke mana-mana ia selalu membawa pakaian dalam wanita hanya karena urusan bisnis semata. Tegas pria lajang kelahiran Bukittinggi 27 tahun, bisnisnya adalah jual beli produk pakaian dalam wanita bermerek Bonita. Bisnis ini ditekuninya sejak menjelang ia masuk perguruan tinggi.

Pada tahun 2000, ia menamatkan SMU Negeri 3 Bukittinggi, meski sangat ingin tapi ia tak terlalu yakin bisa melanjutkan studi ke universitas . meski begitu, ia tetap mengikuti SPMB dan mengincar yang difavoritkannya, Syukur kepada Allah, “Ketika hasil SPMB diumumkan, nama saya tercantum didaftar mereka yang diterima di Fakultas Ekonomi Universitas Andalas, Padang,” ujarnya. Terbersit rasa khawatir bagaimana membayar biaya kuliah yang terbilang tinggai bagi keluarganya, serta biaya hidup selama berkuliah di Padang. Maka munculah gagasan untuk berkuliah sambil berdagang.

Maka Jefri berdagang produk pakaian dalam wanita-merek Bonita, yang diproduk kakak sepupunya di Jakarta. Modalnya adalah tekad dan kepercayaan dari kakak sepupunya, karena Jefri tak memiliki memiliki modal sepeser pun. Ia mendapat kredit selama satu minggu. Jadi produk yang diambilnya baru dibayar seminggu kemudian

Jefri langsung bergerak memasarkan produk di pasar Aur Kuning, Bukittinggi. Untuk mencari uang guna membayar uang masuk kuliahnya, Lokasi pasar ini sangat strategis dan ramai dikunjungi banyak pedagang dari daerah lain yang datang berbelanja ke pasar ini untuk didistribusikan keberbagai kota lainnya.

Jefri memang tipikal orang Minang asli, ulet dan pantang menyerah. Ia langsung memasarkan produk dan semua peluang dijajalnya. Selain memasok toko grosir, juga memasarkan ke pedagang eceran dan kaki lama, dengan harga yang berbeda. Semua took di Padang ditawarinya. Tanggapannya sangat beragam. “Ada yang suka dan memuji, tak ada juga yang meremekan produk kami,” katanya. Namun berbagai sambutan miring itu tak mampu mematahkan semangatnya. Ia menawarkan ke ratusan toko, maka jumlah toko yang berkenan membeli produknya pun lumayan banyak.

Jefri pun tak ragu membawa barang dagangannya ke kampus dan menawarkan kepada rekan kuliahnya. Sambutannya pun beragam. Bahkan, ketika usahnay berkembang, koleganya yang sempat melecehkan malah berbalik salut kepadanya.

Meski sangat sibuk berbisnis, bukan berarti kuliahnya diabaikan. Bahkan Jefri mampu menyelesaikan studinya dengan IPK terbilang tinggi. Untuk bisa menyelesaikan kuliah dan berbisnis dengan baik, Jefri memang harus disiplin membagi waktunya. Tiap Senin hingga Jumat, pagi sampai sore kuliah, sorenya berkeliling Pasaranya Padang menagih pembayaran produknya. Jumat sore menyetorkan uang sekaligus mengambil produk baru untuk dipasarkan. Disela-sela kepadatan jadwalnya ia masih menyempatkan kursus bahasa Inggris. “ini merupakan modal penting dalam mengahadapi persaingan global,” katanya.

Usai berkuliah, Jefri masih tetap memasok barang, membantu kakaknya berdagang. Sambil membantu kakaknya ia mempelajari seluk-beluk pasar grosir terbesar di Sumatra Barat dan mencoba potensi-potensi bisnis yang bisa digali dari jejaring yang dikembangkannya disana.

Akhirnya tahun 2006 ia pun merasa mantap untuk membangun bisnisnya sendiriyang terpisah dari kakaknya. Semua diserahkan ke kakaknya itu. Anmun ada satu yang tak bisa lepas darinya yaitu nama Bonita, yang dipandangnya sudah melekat dengan personal brand dan membawa hoki. Perusahaannya yang bergerak di industry perjalanan dan wisata diberi nama Bonita Tour and Travel. Perusahaan ini terutama melayani pemesanan tiket pesawat udara untuk tujuan ke dalan maupun ke luar negeri

Jefri merintis usahanya dengan modal yang tidak terlalu banyak, menjadi subagent penjualan tiket pesawat. Pada April 2007 ia menggandeng sang kakak untuk mendirikan perseroan terbatas sebagai syarat untuk bisa menjadi agen resmi. Disini pun ia merangkak dari bawah. Karena modalnya terbatas, ia hanya bisa mengajukan dari bawah. Berkat kegigihan menjual tiket, kemudian satu demi satu penerbangan lainnya termasuk maskapai besar seperti Garuda Indonesia mulai mempercayakan penjualan tiket mereka kepada Bonita.

Potensi bisnis di sector ini terbilang besar. Dengan jejaring luas di kalangan para pedagang besar dan grosir di Pasar Aur Kuning, Jefri bisa meraup peluang itu hubungan baiknya dengan sejumlah perusahaan dan instansi pemerintah juga membuat banyak di antara organisasi tersebut yang memesan tiket kepadanya. “Alhamdulillah, cukup banyak yang mempercayakan semua urusan perjalanan kepada Bonita,” ungkap Jefri.

Jefri mengakui, Ketatnya persaingan antarmaskapai penerbangan maka jika kita geluti secara serius, lama-lama pelanggan makin banyak dan hasilnya pun makin banyak. Selain menjual tiket perjalanan udara seluruh maskapai penerbangan domestic dan sebagian penerbangan internasional, kini Bonita menjual paket perjalanan waisata, perjalanan ibadah umrah, haji ONH plus, serta rental mobil dan voucher hotel.

Bonita Tour and Travel member sejumlah nilai tambah dengan menyediakan travel untuk antar jemput, setiap pembelian 10 tiket sekaligus memneri satu tiket travel gratis, pemesanan bias melalui sms dan telepon, dan juga menyediakan hotline service untuk pemesanan maupun keluhan.

Kesungguhannya terlihat dari berbagai upaya promosi yang dilakukannya. Jefri tak ragu menyebarkan 2 ribu brosur ke berbagai toko di Aur Kuning dan menggencarkan promosi dengan berbagai media, seperti dari mulut kemulut, media cetak, radio, dan membuka stand di berbagai pameran usaha.

Bonita sukses dibesarkan di kota asalnya, jefri bertekad merentangkan sayapnya ke Jakarta dan kota lainnya. Ia membuka cabang di Pasar Blok A, Tanah Abang, Jakarta Pusat, merupakan lokasi strategis karena merupakan pusat bisnis grosir yang bukan saja melayani seluruh Indonesia, melainkan juga ekspor dan impor. Disini Jefri harus bekerja keras lagi, banyak yang sudah lebih dulu menancapkan kukunya. Namun bukan Bonita namanya jika tidak bisa merebut hati pelanggan barunya, tak pelak lagi bisnisnya akan membuahkan hasil berlipat ganda. Yang menjadi target awalnya adalahpelanggan yang selama ini membeli di Bukittinggi. Hasilnya banyak pula yang membeli.

Dari sekedar berjualan tiket, Jefri juga ingin membesarkan bisnisnya ke bidang terkait. Lingkup usaha seputar bisnis ini memang masih sangat potensial untuk digali. Untuk sasaran jangka pendek, ia berani mengembangkan layanan jasa pengiriman, ia juga berniat masuk ke usaha penukaran uang (money changer).

Seiring dengan itu, angannya pun melambung. “Impian terbesar saya adalah membangun perusahaan penerbangan Bonita Air,” katanya. Dan seiring dengan itu bisnisnya pun terus membumbung tinggi, lebih tinggi dari pesawat yang tengah terbang di udara.


sumber : Rhenald Kasali, 2010, 'Wirausaha Muda Mandiri, ketika Anak Sekolahan Berbisnis', PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.


Rental Virgo.Com

Virgo.com adalah salah satu dari sekian banyak rental computer yang ada di depok. Rental ini dijalankan oleh 2 bersaudara yang merupakan perantauan dari kapung halamannya, Bangka Belitung. Keinginan berusaha sendiri membuat kedua bersaudara ini merantau ke depok. Rental ini terletak didepan Kampus E Universitas Gunadarma. Mereka sudah mulai membuka usaha ini sekitar 2 tahun yang lalu pada tanggal 12 Maret 2008. Mereka memilih usaha ini karena mendapat dukungan stok barang dari saudaranya yang bekerja didaerah glodok. Dengan bantua dari saudaranya itulah mereka mulai merintis usaha ini.Rentalnya ini berukuran 3,3 x 15 meter. Karena mereka juga tidur dirental ini maka ruangannya dibagi menjadi 2.Ruangan depan yang merupakan rental dan ruangan belakang yang menjadi tempat tinggal.

Pada awalnya usaha yang mereka buka bukanlah rental melainkan hanya toko aksesoris computer seperti printer, tinta, mouse, keyboard dll. Selang 3 bulan usaha ini berjalan mereka mulai berpikiran untuk merubah usaha ini menjadi rental komputer. Alasannya adalah letaknya yang strategis didepan kampus sehingga banyak mahasiswa yang mengerjakan tugas-tugas melalui computer. Pada saat pertama berubah menjadi rental fasilitas yang ada hanyalah 4 buah pc, 2 printer yaitu HP laser jet 1020 dan Epson C90.

Tahun ke tahun usahanya makin berkembang, sekarang jumlah pc yang ada di rental ini berjumlah 9 buah dengan cpu yang baru dan monitor lcd. Tidak hanya itu jumlah printer yang ada sekarang menjadi 8 buah dengan ukuran yang berbeda-beda serta tidak hanya hitam putih tapi juga berwarna serta mesin tik berjumlah 5 buah. Rental ini juga full music dan ada sebuah tv cable serta beberapa buah kipas angin yang cukup untuk meredakan hawa panas di siang hari. Sedangkan untuk fasilitas rentalnya adalah :

  • Print hitam putih A5,A4 , A3

  • Print warna A5,A4 , A3

  • Print transparan

  • Burning cd

  • Cetak cover cd

  • AutoCad

  • Coreldraw

  • SAP

  • Photoshop

  • Cetak foto

  • Menerima pengetikan skripsi maupun PI

  • Java,C++, Qbasic, MySql, Dia dll

Selain faslitas yang disebutkan diatas rental ini masih tetap mempertahankan usahanya yang pertama yaitu menjual aksesoris computer. Disini juga menjual refill toner, cartridge, power supply, webcam, cd r/rw , dvd r/rw,dll.

Tiap bulannya apabila saat ramai-ramainya perkuliahan rental ini dapat meraup untung ± 200 rb hingga 360rb. Dan biaya untuk listrik perbulannya ± 300rb. Keuntungan yang didapat ini lalu dikelola agar dapat mengembangkan lebih lanjut.

Selasa, 25 Mei 2010

Kisah Sukses Bill Gates

Jika mendengar nama ini, orang akan langsung ingat dua hal, yakni Microsoft dan kekayaan. Yah, memang tak bisa dimungkiri, orang mengenal Bill Gates sebagai pendiri perusahaan piranti lunak terbesar di dunia. Selain itu, kekayaan yang diperolehnya dari perusahaan itu telah membuatnya jadi orang terkaya di dunia beberapa tahun berturut-turut, tanpa pernah tergeser ke posisi kedua sekalipun. Konon, kekayaannya mencapai 71% nilai anggaran belanja negara kita, yakni lebih dari Rp500 triliun. Sungguh fantastis!

Tapi, semua itu tentu melalui proses panjang. Semua berawal dari impian Bill Gates saat masih muda. Ketika itu, sekitar tahun 70-an, ia yang hobi mengutak-atik program komputer memimpikan bisa menghadirkan komputer ke rumah-rumah. Sesuatu yang dianggap sulit diwujudkan pada masa itu. Sebab, pada tahun itu komputer masih berukuran sangat besar dan hanya dimanfaatkan untuk hal-hal tertentu saja.

Kelahiran Seattle dari pasangan seorang pengacara dan pegawai bank ini memang terkenal cukup ambisius. Pada saat masih sekolah dasar, semangatnya yang cenderung menyulitkannya dalam pergaulan membuat orang tuanya memindahkan sekolahnya ke sekolah unggulan khusus laki-laki di Lakeside School. Di sekolah itulah ia pertama kali berkenalan dengan dunia yang mengantarkan pada bakatnya di bidang pemrograman. Saat itu ia mengenal mesin teletype, semacam mesin ketik yang bisa diberi program sederhana. Dari mesin itu, kemudian dia mulai menguasai dengan baik bahasa pemrograman BASIC. Ia pun lantas bertemu dengan komunitas penggemar program dan sering menghabiskan waktunya berjam-jam untuk menekuni hobi tersebut.

Ayah tiga anak ini kemudian mengembangkan bakatnya saat kuliah di Universitas Harvard. Namun, saat kuliah di universitas elit di Amerika itu, lagi-lagi ambisi Bill Gates membuatnya lebih memilih untuk mewujudkan impiannya, dibandingkan harus menyelesaikan studi. Ia memilih drop out dan berkomitmen kuat untuk mewujudkan ambisinya.

Komitmen itu diwujudkan dengan ketekunan, ketelatenan, dan keuletan, sehingga pelan tapi pasti hobinya membuat program telah menjadi bisnis yang kian menguntungkan. Ia kemudian juga bertemu dengan Paul Allen, rekan yang kemudian turut membantunya mewujudkan impian menghadirkan komputer ke rumah-rumah. Duet mereka banyak menghasilnya program-program unggulan, salah satunya MS-DOS yang kemudian banyak dipakai sebagai software di berbagai komputer.

Berbagai inovasi tak henti dilakukannya. Hasilnya? Seperti yang dilihat banyak orang saat ini. Impian Bill Gates telah menjadi nyata. Hampir setiap rumah, kini mempunyai komputer. Dan, hebatnya, sistem operasinya kebanyakan menggunakan produk Microsoft. Inilah yang membuat pundi-pundinya terus mengembang.

Kini, dengan kekayaannya tersebut, Bill Gates dan istrinya, Melinda, kemudian mendirikan Bill & Melinda Gates Foundation. Yayasan bentukan Gates ini digunakan untuk berbagai kegiatan sosial. Mulai dari menyalurkan beasiswa kepada kaum minoritas, berperang melawan penyakit seperti AIDS dan berbagai penyakit lainnya, hingga memerangi kelaparan dan kemiskinan. Tak tanggung-tanggung, pasangan suami istri ini menyumbangkan lebih dari US$ 5 miliar untuk kepentingan yayasan ini. Sebuah sumbangan terbesar di dunia yang pernah diberikan pada sebuah yayasan sosial.

Sebuah impian, jika disertai dengan keyakinan kuat dan kerja keras, serta dilandasi komitmen perjuangan tanpa henti, akan memberi hasil yang gemilang. Bill Gates adalah bukti nyata bahwa impiannya yang pernah dianggap mustahil, kini mampu diwujudkannya. Nilai keyakinan dan perjuangan inilah yang bisa kita contoh dalam kehidupan kita. Selain itu, kepedulian Bill Gates untuk berbagi juga bisa dijadikan teladan bahwa sukses akan lebih berarti jika kita bisa saling berbagi.



Sumber :http://kisah2sukses.blogspot.com/2008/05/bill-gates-pendiri-microsoft.html

Awal mula Google

Google lahir dari sebuah pertemuan tanpa disengaja dari Larry Page dan Sergey Brin di Universitas Stanford . Pada Januari 1996 Lary dan Sergey mulai melakukan kolaborasi dalam pembuatan Search Enggine yang diberi nama BackRub. 1998 Teknologi Search Enggine itu terus di sempurnakan, keduanya mulai mencari Investor untuk mengembangkan kecanggihan teknologi mesin pencari mereka.


Sehingga, mereka mendapatkan suntikan dana dari Andy Bechtolsheim teman kampus sekaligus pendiri Sun Microsystem. Sebuah cek senilai 100 ribu dolar AS, yang uniknya di cek itu tertulis atas nama Google yang bahkan pada saat itu belum didirikan oleh Sergey dan Larry.

Larry dan Sergey sebelumnya pernah menawarkan kemungkinan dengan Alta Vista, tetapi ditolak dengan alasan perusahaan induk Alta Vista yaitu Digital Equipment Corp tidak suka bergantung pada orang dari luar perusahaan.

Investor di Silicon Valley, Michael Moritz (Sequa Capital) dan Jhon Doer (Kleiner Perkins) yang saling berkompetisi akhirnya bisa diyakinkan untuk menyuntik modal senilai 12,5 juta dolar AS ke perusahaan Google yang pada 7 Desember 1998 ini didirikan.

Kantor pertamanya adalah sebuah ruang garasi rumah teman mereka di Menlo Park, California. Pada tahun 1999, Google pindah ke kantor di 165 University Ace Palo Alto California sebelum akhirnya pindah ke Googleplex pada akhir tahun tersebut.

Larry dan Sergey terus menjalankan mesin pencari Google hingga tahun 2001. Setelah itu mereka merekrut Eric E. Schdimt untuk menjadi ketua umum dan CEO Google.
Google kini menjadi perusahaan yang paling berpengaruh di Internet, termasuk karena Blogger.com sudah mereka kuasai.

Googleplex menjadi tempat kerja yang sangat nyaman, karena dilengkapi sarana dan prasarana yang lengkap seperti kolam renang, bar, billiard room, futsal, voli pantai, makanan gratis, minuman kesehatan cuma-cuma, dan cemilan yang melimpah. Terlebih lagi, suasana kerja yang rileks karena karyawan google diperbolehkan untuk hanya mengenakan kaus dan celana jeans, sehingga apabila ketika kita datang ke googleplex dan melihat sesorang yang mengenakan pakaian resmi, jas dan sebagainya, hampir bisa dipastikan dia adalah Tamu.

Satu lagi yang menarik, di Google diterapkan sistem , karyawan diberikan 20 % waktu kerja mereka untuk bebas mengerjakan apa yang di minati-nya - kira-kira dalam 1 minggu sehari. Sehingga kreativitas karyawan meningkat, dan lahirlah seperti misal google earth dll. Dengan begitu google sangat konsen pada Sumber Daya Manusia yang mereka miliki.

Sebuah artikel yang ditulis oleh seorang wartawan dari Fortune, Freg Vogelstein, berjudul " Why Google Scares Bill Gates " menjelaskan persaingan antaran Google dengan Microsoft. Ini membuktikan betapa hebatnya google saat ini, sehingga raksasa seperti Microsoft yang sudah berusia 25 tahun lebih, menerapkan berbagai strategi untuk bersaing dengan google. Ini terlihat nyata, dengan rencana Akusisi Yahoo.com oleh Microsoft baru-baru ini, meskipun akhirnya kandas.

Di balik itu, Google juga melakukan kerja-kerja filantropis ( sosial ) dengan mendirikan Google.org. Misi dari organisasi itu adalah membantu kampanye soal perubahan iklim, pemanasan global, juga kesehatan dan kemiskinan global. Direktur dari Google.org ini adalah Dr. Larry Brilliant.




sumber :http://kisah2sukses.blogspot.com/

Inspirasi yang datang dari rasa tidak suka

Siapa suka cireng?Tentu banyak dari kita menyukainya karena makanan kecil ini banyak kita temui dipedagang gorengan.Makanan yang terbuat dari tepung sagu ini bisa diberi rasa yang bervariasi meski yang biasa kita temui hanyalah dalam rasa original atau rasa dari tepung itu sendiri.Aku sendiripun tidak begitu menyukainya karena dari semua cireng yang pernah aku makan alotnya minta ampun,sejak itu aku agak tidak menyukai cireng.

Tapi siapa sangka, suatu hari Ibuku ditawari cireng dalam bentuk yang masih belum digoreng oleh tetanggaku. Karena merasa tidak enak akhirnya Ibuku membeli sebungkus dengan harga Rp 3.000,- yang berisi 6 buah cireng. Siangnya Ibuku menggoreng cireng tersebut, sebelum digoreng harus digepengkan terlebih dahulu agar tidak terlalu keras setelah digoreng. Satu buah cireng digepengkan dan dipotong menjadi tiga buah cireng yang agak lebar. Pada saat aku mencicipinya aku berpikir, satu buah cireng yang sudah digoreng menurut perkiraanku akan laku bila dijual dengan harga Rp. 300,-. Satu bungkus cireng mentah yang berisi 6 buah berharga Rp 3.000,- yang berarti bahwa satu buah cireng mentah berharga Rp 500,- sedangkan setelah digoreng dari satu buah cireng mentah berharga Rp 500,- menjadi tiga buah cireng yang dihargai Rp 300,- jadi total cireng matang adalah 3x6 yaitu 18 buah. Apabila satu buah cireng matang berharga Rp 300,- maka total semua dari cireng matang adalah 18xRp 300,- yaitu Rp 5.400,-. Dengan modal awal yang kita beli dengan seharga Rp 3.000,- kita mendapatkan hasil Rp 5.400,- yang berarti kita mendapatkan untung Rp 2.400,- tiap satu bungkus cireng mentah. Tentu saja tidak hanya cireng yang dapat kita jual tetapi juga makanan kecil yang lainnya. Selain itu kita juga harus menghitungkan biaya lain yang perlu diperhitungkan seperti minyak, gas , kompor dll.
Apabila kita dapat me-manage-nya mungkin ini bisa menjadi peluang yang bisa dikembangkan lebih lanjut.

Mimpi yang Berawal dari Hoby

Kebanyakan usaha yang ada disekitar kita berawal dari sekedar hoby. Hoby yang terus dikembangkan dan didukung oleh berbagai pihak terdekat melahirkan ide serta kreatifitas yang luar biasa.Tentu saja tidak hanya sebatas hoby belaka,diperlukan juga keahlian-keahlian yang dapat mendukungnya. Hoby-pun bisa berawal dari hal-hal kecil yang sepele dan kadang tidak dihiraukan oleh orang lain.

Hobyku dari kecil adalah mengutak-atik kertas-kertas bekas untuk dijadikan sesuatu yang berbeda. Bermula dari sekedar iseng karena melihat begitu banyak kertas bekas dirumah aku mulai mencoba untuk merubahnya menjadi sesuatu yang berbeda. Hobyku selain berkreasi dengan kertas adalah membaca,sejak kecil aku suka membaca buku dari komik hingga novel (kebanyakan novel detektif).

Awal aku menginjak bangku SMA aku semakin asyik berkreasi dengan kertas-kertas bekas. Karena itulah kamarku hampir seperti gudang karena begitu banyak kertas-kertas bekas. Memang kreasiku belum dikenal tapi aku bermimpi untuk dapat dikenal. Tidak gampang dalam berkreasi dengan kertas-kertas itu, diperlukan kesabaran yang lebih.Kreasi dari kertas yang aku buat berupa hiasan-hiasan dinding dan meja.Tidak gampang dalam membuatnya,kadang aku harus membuatnya berkali-kali hanya untuk satu ide yang muncul. Kekurangan ku adalah pada saat aku sedang mengerjakan satu ide pasti selalu terlintas ide-ide lain yang kadang ide-ide yang bermunculan itu membuatku berhenti mengerjakan ide yang saat ini aku kerjakan.Tidak hanya itu, kadang aku kurang mempersiapkan bahan-bahan serta cara-cara untuk memulai karyaku sehingga aku harus berhenti lagi ditengah jalan dan tertunda.

Untuk kedepannya aku ingin bisa membuka suatu usaha dibidang kerajinan kertas. Sebagian dari karyaku sudah aku bagikan ke teman-temanku di masa SMA.

Grand Final Kasus Century

DPR RI akhirnya memutuskan pemberian FPJP dan PMS untuk menyelamatkan Bank Century sebagai kebijakan bermasalah.Pada pemungutan suara Rabu malam/ 3maret 2010 pemilih opsi C mengungguli pemilih opsi A. Susahnya DPR Ri dalam menentukan jalan keluar dari kasus bank Century ini terlihat dari jalannya rapat yang dilakukan hingga tengah malam. Jalannya sidang dipenuhi oleh berbagai kericuhan baik dari para anggota dewan maupun dari penonton sidang. Kericuhan yang terjadi pun tidak sewajarnya apabila kita lihat karena para anggota dewan tentulah sudah berpendidikan tinggi. Tidak sedikit dari para anggota dewan yang tidak bisa mengendalikan emosi mereka hingga meluapkannya dalam bentuk teriakan-teriakan yang tidak seharusnya mereka keluarkan. Opsi A mewakili dari pernyataan bahwa kebijakan pemberian FPJP dan PMS kepada Bank Century sudah tepat sedangkan opsi C adalah sebaliknya yaitu kebijakan itu bermasalah.Jumlah suara yang mendukung opsi C adalah sebanyak 325 orang sedangkan pendukung opsi A hanyalah 212 orang. Hasil akhir menentukan bahwa kebijakan pemberian FPJP dan PMS tersebut bermasalah. Dari hasil tersebut maka pihak berwajib akan menindaklanjuti maslah tersebut.

Kericuhan tidak hanya terjadi didalam ruang sidang tapi juga di luar ruang sidang DPR RI. Massa pengunjuk rasa penentang kebijakan pengucuran dana talangan (bailout) Bank Century bentrok dengan aparat kepolisian didepan Gedung DPR , Jl Gatot Subroto, Jakarta. Bentrokan terjadi ketika pengunjuk rasa berusaha merangsek masuk melalui pintu gerbang Gedung DPR yang dijaga ketat ratusan aparat kepolisian. Massa kemudian terprovokasi dan melempari aparat kepolisian dengan batu dan kayu. Karena terus terdesak akibat serangan itu, polisi melakukan balasan dengan menembakkan air melalui kendaraan water cannon serta gas air mata untuk menghalau pengunjuk rasa. Aparat akhirnya mengamankan beberapa orang yang diduga menjadi provokator.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Wahyono, menyesalkan tindakan aparatnya yang melakukan semprotan water cannon terhadap para pengunjuk rasa yang berdemonstrasi. "Kami tidak ingin menciderai demokrasi sekarang. Saya sangat menyesal dengan semprotan air tadi. Kalau bisa jangan pakai air," kata Wahyono di dalam kawasan Gedung DPR. Wahyono berjanji aparatnya tidak akan memnggunakan water cannon untuk menghadapi para pengunjuk rasa."Karena polisi sudah berubah mindsetnya. Bukan polisi yang dulu lagi," ujarnya.Lebih lanjut, pihaknya juga akan melakukan pengobatan dan penggantian atas kerugian fisik materiil dan imateriil yang telah diderita oleh para pengunjuk rasa.

Kericuhan yang terjadi pada saat rapat baik didalam maupun diluar rungan menimbulkan berbagai tanggapan dari masyarakat. Berbagai tanggapan yang muncul kebanyakan seperti menyindir para anggota dewan yang tidak bisa mengendalikan emosi.Seharusnya mereka bisa lebih sedikit tenang dilihat dari pendidikan yang telah mereka enyam, tetapi kenyataanya tindakan yang mereka lakukan tidak jauh berbeda dengan para mahasiswa yang diluar gedung. Bagaimana dengan kepercayaan masyarakat apabila melihat kelakuan para petinggi-petinggi dinegara ini?Mau jadi apa bangsa ini?





Sumber : Koran Monitor Depok, Kamis 4 Maret 2010

Minggu, 16 Mei 2010

Sang Pemimpi-Andrea Hirata


Di Laskar Pelangi, perjalanan Ikal digambarkan sampai lulus SD di desanya. Di film kedua ini, cerita berfokus kepada masa SMA-nya. Dan karena di desa Ikal nggak ada sekolah setingkat SMA, maka Ikal harus nge-kos di Manggar untuk melanjutkan sekolah di sana.

Selama menjalani sekolah di SMA ini, Ikal ditemani oleh Arai, sepupunya yang sejak ditinggal mati ortunya tinggal bersama keluarga Ikal. Ikal dan Arai kemudian menjalin persahabatn dengan Jimbron yang juga senasib sepenanggungan. Ketiga sekawan ini berjuang bersama untuk menyelesaikan masa SMA mereka. Untuk bersekolah ini mereka harus bekerja di pasar ikan.

Mereka bekerja bukan hanya sekedar untuk hidup dan biaya sekolah di masa SMA itu, namun mereka juga menabung untuk persiapan menggapai cita-cita mereka setelah lulus SMA yaitu kuliah di Jakarta. Melihat kondisi mereka saat itu, cita-cita mereka terasa naif, apalagi sempat ada kejadian di mana uang hasil tabungan mereka harus mereka serahkan ke orangtua Ikal. Namun sekali lagi, perjuangan memang nggak boleh berhenti.

Berbagai kendala dan gelombang hidup yang dialami oleh Ikal dan sahabatnya itu nggak pernah menyurutkan impian mereka. Pengalaman-pengalaman yang kadang lucu, konyol, dramatis dan nggak terlupakan itulah yang akhirnya membentuk karakter Ikal dewasa.

Kisah cinta di Sang Pemimpi ini justru dialami oleh Arai dan Jimbron. Sedangkan bagi Ikal sendiri malah nggak ada cerita cinta sama sekali. Sepanjang film, hanya sekilas diperlihatkan kotak (tempat menyimpan uang) milik Ikal yang itu merupakan kota pemberian dari A Ling, cinta sejati bagi Ikal. Selain itu, Ikal bener-bener libur dari urusan percintaan.

Tokoh Penting
Dari sisi tokoh, ada beberapa tokoh yang kalo dibandingkan akan punya peran yang sama antara tokoh di Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi. Arai, sahabat terdekat Ikal di masa SMA. Peran tokoh ini bisa dibilang sama pentingnya dengan Lintang yang dulu menjadi sahabat Ikal di waktu SD.

Lalu Jimbron, sahabat terdekat kedua di masa SMA. Posisi Jimbron ini bisa dibandingkan dengan posisi Mahar di Laskar Pelangi. Meski nggak sedekat dengan Lintang atau Arai, posisi Mahar dan Jimbron memang nggak bisa dianggap remeh. Peran mereka besar bagi Ikal.

Di Laskar Pelangi, kita mengenal sosok guru Bu Muslimah yang sangat menginspirasi Ikal. Kali ini, guru yang paling spesial adalah Pak Balia yang diperankan oleh Nugie. Di samping guru ini, ada juga peran sekolah yang menonjol baik waktu SD dulu maupun di saat SMA ini.

Peran orang-orang di sekitar Ikal memang sangat penting bagi kehidupannya. Kehadiran mereka ini bisa mempertahankan motivasi Ikal yang terkadang turun. Memang, dalam hidup terkadang kita dihadapkan dengan kondisi yang bisa membuat kita putus asa. Namun, semua kembali pada diri kita sendiri, apakah kita menyerah atau tetap yakin bahwa kita bisa menggapai itu semua.






sumber :http://hasyimmah.wordpress.com/2010/01/05/sang-pemimpi-the-movie-semua-itu-berawal-dari-impian/



Mewujudkan Mimpi-Mimpi dari Keripik Pisang


Banyak anak Indonesia yang kurang beruntung,mereka harus membantu kedua orangtua untuk mencari nafkah.Banyak yang bermimpi untuk bisa melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang perguruan tinggi, tapi mereka harus bisa mengelola waktu serta uang bisa mereka dapatkan.Asalkan mau berusaha pasti bisa.

Seperti yang dialami oleh Sinta, dilahirkan dikeluarga yang kurang mampu justru membuatnya menjadi seorang jutawan.Hingga bisa mengejar ilmu hingga ke jenjang universitas.Berawal dari keinginan untuk menambah uang saku, bisnis yang diawalinya dari kecil-kecilan malah membuatnya jadi jutawan.

Semua diawali ketika ia duduk dibangku SMA kelas 2, ia merasa harus membantu kebutuhan keluarganya. Pilihannya ialah bekerja pada pabrik pisang.Sepulang sekolah ia bekerja disana dan selama 6 bulan pertama ia mendapatkan upah yang cukup lumayan untuk membantu keluarganya.Sambil menyelam minum air itulah yang dilakukan oleh Sinta selama bekerja dipabrik pisang tersebut. Sambil bekerja ia juga mendapatkan banyak ilmu dalam hal membuat kripik pisang,mulai dari memilih pisang yang baik,cara mengiris dan menggoreng yang benar sampai memberikan varisai rasa. Sinta yang kuliah di fakultas Ekonomi,Universitas Lampung ini juga mulai memikirkan dan menghitung secara sederhana omzet yang dihasilkan dibidang itu. Lampung memang terkenal dengan berbagai makanan olahan dari pisang seperti kripik pisang. Rasanya yang dulu hanay gurih asin sekarang dikembangkan menjadi lebih bervariasi. Tekadnya yang kuat membuat Sinta mengambil keputusan untuk mencoba berbisnis dibidang ini. Bermodalkan uang sebanyak 3 juta ia memulai usahanya. Tak hanya bahan baku pisang saja yang ia coba olah tapi juga hasil bumi lain seperti singkong, ubi jalar, talas dan sukun.

Awal bisnis yang digeluti tidaklah semudah mimpinya, banyak rintangan yang harus dihadapinya. Rintangan pertama adalah standar kualitas bagi para pengusaha keripik pisang, Sinta pun akhirnya dapat menetapkan standar itu pada produknya. Rintangan kedua ialah masalah pemasaran, Sinta tidak tahu harus memasarkan dimana karena hampir semua tempat di Lampung sudah ada kripik pisang.Untunglah Sinta memiliki dua orang teman yang dapat membantunya dan mengerti akan pekerjaannya. Kedua teman Sinta membantu dalam pengemasan produk dan pemasaran. Awalnya produk Sinta dipasarkan ke sekolah-sekolah dan toko-toko cinderamata yang sering dikunjungi turis.

Makin lama Sinta makin yakin bahwa bisnis adalah pilihan hidupnya.Impian Sinta yang ingin memiliki rumah sendiri meskipun kecil sekarang sudah tercapai dan Sinta juga berhasil mengangkat martabat keluarganya dari kemiskinan.Rupanya jiwa berbisnis Sinta sudah mulai terlihat sejak kelas 6 SD, apakah yang dekerjakannya waktu itu? Sama seperti bisnis yang digelutinya sekarang yaitu Sinta kecil berjualan keripik pisang.Keuletannya dan ketangguhannya juga terlihat saat Sinta berusaha mengembangkan keripik pisangnya.Memang ia beruntung, karena rumah orang tuanya berada ditempat yang strategis.Meski begtiu Sinta masih harus memikirkan cara untuk mengembangkan bisnisnya, melihat hamir semua daerah dilampung sudah ada kripik pisang.Bagaimana Sinta harus menghadapi persaingan ini?

Sinta sadar bahwa ia harus memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pelanggannya dengan cara membiarkan calon pembeli untuk mencicipi kripik pisang buatannya sebelum membelinya.Sinta juga berhasil mengembangkan 9 rasa kripik diluar rasa yang standar.Dengan begitu pembeli dapat memilih rasa yang disukainya. Ada rasa stroberi,cokelat,keju, dan jagung.Selain itu, ia juga mempertahankan kripik dari umbi-umbian lain, untuk menarik pembeli yang mungkin saja bosan dengan kripik pisang.

Kerja keras memang modal utama Sinta.Tapi ia tidak ernah lupa berdoa agar usahanya selalu berjalan lancar.Sinta juga sadar bahwa kekayaannya sekarang bukanlah miliknya seutuhnya. Karena itu, ia rajin memberikan zakat kepada orang yang membutuhkan. Sering kali ia memberikan zakat kepada orangorang yang membutuhkan didaerah-daerah yang sering ia kunjungi untuk mengambil bahan baku.

Baru tiga tahun usahanya berjalan, ia sudah bisa membuka lapangan pekerjaan bagi 13 karyawan. Sebagian dari mereka adalah tetangganya sendiri sama seperti waktu dulu ia bekerja pada tetangganya.Meski telah tumbuh menjadi seorang jutawan muda, Sinta tidak berubah menjadi manusia sombong. ia tetap tampil sebagai wanita rendah hati yang punya segudang mimpi untuk keluarganya tercinta.



sumber : rhenald kasali,2010,"wirausaha muda mandiri",ketika anak sekolahan berbisnis,PT.Gramedia Pustaka,Jakarta

Selasa, 11 Mei 2010

Tips-tips berbisnis Bagi Ibu Rumah Tangga

Semua orang dilahirkan dengan potensi yang berbeda-beda. Yang perlu kita lakukan hanyalah mencari potensi itu dan mengembangkannya. Sama halnya dengan wanita yang juga di lahirkan dengan segudang potensi yang bisa dikembangkan. Berbisnis tidak hanya harus para pria yang menjalani bagi para wanita pun tidak ada larangan untuk tidak boleh berbisnis.Mungkin bagi para wanita yang belum menikah masih bisa leluasa untuk mengembangkan bisinis yang diinginkan karena belum terikat oleh berbagai kewajiban sebagai ibu rumah tangga, sedangkan bagi ibu rumah tangga harus bisa membagi waktu antara bisnis dan keluarga.Dibawah ini adalah sedikit tips untuk berbisnis yang dapat dilakukan dirumah.semoga membantu...

Gali Potensi Diri

Setiap manusia terlahir dengan kemampuannya masing-masing. Tinggal bagaimana kita berusaha untuk menggali kemampuan yang ada pada diri kita. Misalnya punya kemampuan berbahasa Inggris, mengapa tidak menawarkan jasa les privat ke tetangga-tetangga anda misalnya. Atau punya keahlian masak memasak, mungkin bisa mencoba untuk membuka kursus memasak atau membuat kue. Begitu juga dengan keahlian yang lain seperti merias, menjahit, mendekor ruangan dan sebagainya.

Kembangkan Minat Anda

Bisnis juga bisa berawal dari hobi. Banyak bisnis besar yang dimulai dari hobi, karena kita melakukannya dengan kesenangan, maka dalam menjalaninya tidak akan terasa berat. Misalnya punya hobi menjahit, bisa membuka modiste atau butik kecil2an di rumah, hobi mengerjakan kerajinan tangan, bisa membuat pernak-pernik atau souvenir pernikahan misalnya, hobi memasak bisa mencoba mengisi katering makan siang ke kantor2, dan masih banyak hobi2 lain yang bisa dijadikan bisnis.

Berkolaborasilah Jika Merasa Tidak Memiliki Minat

Lihat sekeliling kita. Mungkin tetangga anda ada yang punya usaha membuat kue2 basah misalnya. Berkolaborasilah dengannya. Dia sebagai produsen dan kita sebagai pemasarnya. Atau sekarang banyak sekali perusahaan2 yang menawarkan kita untuk jadi reseller, kenapa tidak mencoba?

Lihat Kebutuhan Pasar

Tidak perlu berpikir terlalu jauh untuk memulai sebuah bisnis, mulailah dari yang ada. Lihat sekeliling kita, tinggal dekat kampus, bisa membuka usaha foto copy, atau cuci kiloan. Bisnis yang besar dimulai dari sesuatu yang kecil. Kita akan belajar seiring waktu. Dengan visi, misi kuat, manajemen yang rapi dan pengelolaan profesional, pada akhirnya bisnis kecilpun akan menjadi kokoh dan semakin berkembang.

Selanjutnya kembangkan jaringan. Bisnis dan wanita sekali lagi memiliki kesamaan. Keduanya suka bersosialisasi. Bisnis yang memiliki buzz-word tinggi alias terkenal, memiliki testimoni masyarakat yang bagus adalah bisnis yang bisa dipastikan akan langgeng dan memenangkan hati pelanggan.




sumber : google


 

blogger templates | Make Money Online